Kometzone's Blog

May 29, 2015

Pertanyaan Seputar E-Commerce

Filed under: Uncategorized — kometzone @ 11:38 am

Bisnis di Internet tampaknya sedang booming, hampir semua tampaknya sibuk membicarakannya dan bersiap-siap untuk turut berkiprah dalam dunia perdagangan millenium ini. Tentunya sebelum melakukan terjun bebas ke dunia perdagangan elektronik ini ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang teknologi yang digunakan, berbagai standard, maupun nuansa regulasi yang ada dalam bisnis online di Internet tersebut.

Berikut pertanyaan yang sering ditanyakan dalam e-commerce sehingga dapat menjadikan Website Anda yang tadinya pasif menjadi lebih aktif, toko yang dapat menghasilkan pendapatan / uang bahkan menjadikan tempat untuk memotong jalur distribusi.

Apakah E-Commerce?
Web shopping/online shopping sebetulnya hanya sebagian kecil sekali dari belantara e-commerce. Web shopping yang termasuk di dalamnya transaksi online stok, men-download software langsung dari web sebetulnya menghubungkan bisnis ke konsumen ini hanya sekitar 20% dari total e-commerce, sedang sebagian besar sebetulnya lebih banyak berupa hubungan dagang bisnis ke bisnis yang memudahkan proses pembelian antar perusahaan-perusahaan.

Walaupun pesatnya penetrasi bisnis online di negeri China tidak sepesat di Amerika Serikat, bisa dikatakan separuhnya, terbukti angka ecommerce trading di China semakin potensial khususnya dalam lingkup bisnis makanan, obat-obatan, perhiasan dan garmen. International Data Corporation (http://www.idc.com/) memperkirakan dalam kurun 5 tahun ke depan, nilai ecommerce ini akan bertambah sekira 30% pada B2B dan 48% pada online trading di dalam keseluruhan pasar.

Apakah Pemerintah Akan Me-Regulasi E-Commerce?
Tampaknya akan menjadi tantangan cukup serius bagi orang-orang pajak di Indonesia karena transaksi-transaksi yang bersifat intangible melalui Internet sangat sulit di deteksi, semakin hari semakin banyak transaksi jenis ini terjadi di Internet. E-Commerce yang melibatkan pemindahan barang cukup mudah di deteksi di pelabuhan atau bandar udara sehingga dapat di deteksi oleh beacukai / custom, selain itu rasanya sulit.
Kalau boleh saran, alangkah cantiknya negara ini kalau sebagian besar bangsanya bisa menjadi produsen di Internet dan melakukan transaksi dagang/eksport ke Internet. Tampaknya banyak orang di Indonesia yang belum sadar bahwa negara tempat kita berdiri sangat banyak menjanjikan hal-hal yang diminati oleh bangsa lain, apakah itu kekayaan alam-nya, sosial, budaya dll.

Seberapa Aman E-Commerce?
Sebenarnya sebagian besar dari pencurian kartu kredit terjadi di sebabkan oleh pegawai sales yang menghandle nomor kartu kredit tersebut. Sistem e-commerce sebetulnya menghilangkan keinginan mencuri tadi dengan cara meng-enkripsi nomor kartu kredit tersebut di server perusahaan. Untuk merchants, e-commerce juga merupakan cara yang aman untuk membuka toko karena meminimalkan kemungkinan dijarah, dibakar atau kebanjiran. Hal yang paling berat adalah meyakinkan para pembeli bahwa e-commerce adalah aman untuk mereka.
Umumnya pengguna kartu kredit tidak terlalu mempercayainya, tapi para pakar e-commerce mengatakan bahwa transaksi e-commerce jauh lebih aman daripada pembelian kartu kredit biasa.
Terus terangnya memang tidak ada sistem e-commerce yang bisa menggaransi proteksi 100% kepada kartu kredit anda, tapi kemungkinan untuk dicopet dompet Anda di toko online akan jauh lebih rendah dibandingkan di tempat biasa.

Bagaimana Cara Memulai Berjualan Secara Online?
Saat ini banyak produk-produk yang memungkinkan kita mensetup situs e-commerce dan langsung berjualan dalam waktu beberapa hari / minggu, mulai dari yang simple, murah hingga mahal dan kompleks.

Adakah Standar Teknologi Untuk E-Commerce?
Di samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga menggunakan standar yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam transaksi bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah: Electronic Data Interchange (EDI): dibuat oleh pemerintah di awal tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan private. EDI saat ini juga digunakan dalam corporate web site.

Open Buying on the Internet (OBI): adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya. OBI yang dikembangkan oleh konsorsium OBI http://www.openbuy.org/ didukung oleh perusahaan-perusahaan yang memimpin di bidang teknologi seperti Actra, InteliSys, Microsoft, Open Market, dan Oracle.

Open Trading Protocol (OTP): OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM, Oracle, Sun Microsystems, dan British Telecom.

Open Profiling Standard (OPS): sebuah standar yang di dukung oleh Microsoft dan Firefly http://www.firefly.com/. OPS memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan masing-masing pengguna yang dapat dia share dengan merchant. Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.

Secure Socket Layer (SSL): Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server. SSL menggunakan teknik enkripsi public key untuk memproteksi data yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di publikasikan di public domain.

Secure Electronic Transactions (SET): SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server merchant. Standar ini di buat oleh Visa dan MasterCard, sehingga akan langsung di dukung oleh masyarakat perbankan. Ujicoba pertama kali dari SET di e-commerce dilakukan di Asia.

Truste adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar kerahasiaan konsumen.

Istilah Apa Saja Yang Perlu Saya Ketahui?
E-commerce memang penuh dengan berbagai istilah, beberapa diantara-nya adalah: Digital atau electronic cash: juga dikenal sebagai e-cash, istilah ini ditujukan untuk beberapa pola / metoda yang memungkinkan seseorang untuk membeli barang atau jasa dengan cara mengirimkan nomor dari satu komputer ke komputer yang lain.
Digital money: adalah terminologi global untuk berbagai e-cash dan mekanisme pembayaran elektronik di Internet. Dis-intermediation: adalah proses untuk memotong jalur perantara.

Electronic wallet: Pola pembayaran – seperti CyberCash Internet Wallet http://www.cybercash.com/, akan menyimpan nomor kartu kredit Anda di harddisk Anda dalam bentuk terenkripsi yang aman.

Extranet: adalah sebuah kelanjutan dari intranet perusahaan yang mengkaitkan jaringan internal satu perusahaan dengan jaringan internal supplier mereka maupun pelanggan mereka.

Micropaymet: transaksi dalam jumlah kecil antara beberapa ratus rupiah hingga puluhan ribu rupiah, misalnya untuk mengambil / mengakses grafik, game maupun informasi.

Bagaimana Cara Usaha Kecil Mengambil Keuntungan Dari E-Commerce?
Ternyata bukan hanya perusahaan besar saja yang berkecimpung dalam e-commerce tapi juga banyak pengusaha kecil yang berkiprah dengan Web sederhana.
Seringkali yang dibutuhkan untuk sukses hanya promosi sederhana agar terlihat oleh para pelanggan. Berita mulut ke mulut, posting di newsgroup, dan mendaftarkan diri di search engine cukup sudah untuk menarik pelanggan ke situs anda.

Apa Penghalang Utama Untuk Melakukan E-Commerce?
Menurut survey yang dilakukan oleh CommerceNet, para pembeli/pembelanja belum menaruh kepercayaan kepada e-commerce, mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka cari di e-commerce, belum ada cara yang mudah dan sederhana untuk membayar. Di samping itu, surfing di e-commerce belum lancar betul.

Pelanggan e-commerce masih takut ada pencuri kartu kredit, rahasia informasi personal mereka menjadi terbuka, dan kinerja jaringan yang kurang baik. Umumnya pembeli masih belum yakin bahwa akan menguntungkan dengan menyambung ke Internet, mencari situs shopping, menunggu download gambar, mencoba mengerti bagaimana cara memesan sesuatu, dan kemudian harus takut apakah nomor kartu kredit mereka di ambil oleh hacker.

Siapa Yang Kalah Jika Pengusaha Berpindah Kepada Bisnis Online?
Perusahaan yang akan secara langsung dirugikan oleh e-commerce adalah agen perjalanan, tiket bioskop, katalog mail-order, dan toko retail – terutama toko perangkat lunak. Mungkin kalau di Indonesia yang terasa hanya bagi agen perjalanan & bisnis sekitar turis. E-commerce dengan nyata telah mempengaruhi teritori bisnis tersebut.
Cerita sukses e-commerce, seperti amazon.com, sebetulnya merupakan bentuk lain dari sebuah proses perantara. Amazon.com tidak menerbitkan buku. Mereka semua umumnya hanyalah sebuah distributor online saja.

Tampaknya e-middleman harus mendemonstrasikan bahwa mereka menambahkan nilai dalam proses pembelian, melalui marketing, customer service, juga metoda-metoda lain. Kalau tidak maka pelanggan akan memutuskan modem-nya dan tidak akan menggunakan jasa mereka lagi.

Bagaimana Masa Depan E-Commerce? (What Is The Future Of E-Commerce?)
e-commerce mempunyai masa depan cerah. Jika berbagai detail dari perdagangan online ini dapat di selesaikan maka bukan mustahil e-commerce dan Internet akan mengubah struktur dunia usaha secara global.

Dengan perkembangan masyarakat virtual yang demikian besar – banyak orang yang berpartisipasi dalam berbagai interest group online – memperlihatkan pergeseran pardigma dari kekuatan ekonomi yang bertumpu pada pembuat / manufacturer ke kekuatan pasar.

Masyarakat virtual akan menggoyang kehebatan divisi marketing dan penjualan di perusahaan-perusahaan besar. Justru perusahaan-perusahaan kecil dengan produk yang lebih baik dan customer service yang baik akan dapat menggunakan masyarakat virtual ini untuk mengalahkan perusahaan besar – sesuatu yang cukup sulit dimengerti di dunia nyata.

July 3, 2013

MISLA basic series

Filed under: Uncategorized — kometzone @ 5:51 pm

Pertanyaan muncul ketika MISLA mengeluarkan basic series, Kenapa MISLA mengeluarkan basic series?
Suka suka gw dong, masalah buat loh? Hahaha..
MISLA mengeluarkan produk basic series karena kami merasa ada kejenuhan pada produk basic series yang ada di pasaran saat ini dimana modelnya monotone dan penggunaan bahan yang low quality.

Pertanyaan lanjutan, kenapa saya harus beli produk basic series dari MISLA?
Ya.. ya.. ya.. basic series adalah produk pasaran. Tapi basic series MISLA berbeda, karena dibuat oleh penjahit kualitas butik dengan bahan rayon spandex terbaik dan inovasi terhadap produk pasaran. Coba bandingkan sendiri 🙂

Boleh nanya lagi? :p
Ya.. ya.. ya.. pertanyaan muncul karena pelanggan MISLA adalah pelanggan yang pintar sekaligus kritis. Pintar karena tidak ingin terjebak dengan membeli barang mahal untuk produk murahan dan Kritis karena sudah bosan dengan barang murah untuk produk pasaran.

Mengapa MISLA basic series harganya lebih miring dibanding MISLA collection nya?

Wah wah wah… pelanggan MISLA ternyata lebih cerdas dari yang dibayangkan… pusing dagh gw… modal udah banyak, barang belum laku, udah dibikin pusing dengan pertanyaan pertanyaan hebat hahaha…
Dalam penentuan harga, MISLA memiliki rumusan khusus dan tidak sembarangan sehingga harga yang ada sangatlah tepat untuk produknya.

Saat ini MISLA memiliki seorang marketing manager. Beliau memberikan satu materi kuliahnya berupa strategi pemasaran yang menjadikan acuan dalam penentuan harga produk MISLA. Garis besarnya ada 4 strategi pemasaran yaitu:

1. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming): peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan level promosi tinggi. Strategi ini dapat diterima dengan asumsi sebagian besar pasar potensial tidak menyadari produk itu, perusahaan menghadapi persaingan potensial dan untuk membangun preferensi merk.

2. Strategi peluncuran lambat (slow skimming): Peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Strategi ini bila ukuran pasar terbatas, sebagian besar sadar tentang produk itu, pembeli bersedia membayar harga tinggi, dan persaingan potensial belum mengancam.

3. Strategi penetrasi cepat (rapid-penetration): Peluncuran produk dengan harga rendah dan biaya promosi besar. Strategi ini cocok digunakan jika pasar tidak menyadari kehadiran produk, pembeli peka terhadap harga, terdapat persaingan potensial yang kuat, biaya produksi menurun sejalan dengan skala produksi dan pengalaman.

4. Strategi penetrasi lambat (slow-penetration): Peluncuran produk dengan harga rendah dan promosi rendah. Strategi ini digunakan oleh pasar besar, mempunyai kesadaran yang tinggi tentang harga, dan terdapat beberapa persaingan potensial.

Dari sisi strategi pemasaran, MISLA collection menggunakan strategi pertama karena diproduksi secara terbatas untuk jangka waktu koleksi yang tidak panjang sehingga biaya produksi dan pemasarannya pun besar. Untuk MISLA basic series menggunakan strategi ketiga karena MISLA ingin mengambil alih produk pasaran untuk kalangan pelanggan cerdas. Targetnya adalah MISLA basic series bisa everlasting sehingga diawal MISLA siap tidak untung. Harapan kedepannya banyak pelanggan cerdas yang menggunakan MISLA basic series sehingga biaya marketing dan biaya produksi bisa menurun sejalan dengan skala produksi. Ya.. ya.. ya.. secara otomatis keuntungan MISLA bertambah tanpa menaikkan harga produk. Amien

May 16, 2013

Rayon Spandex dan perawatannya

Filed under: Fashion — kometzone @ 3:37 pm

Rayon Spandex adalah jenis kain yang proses pembuatannya menggunakan teknik blended dimana kain ini merupakan perpaduan antara serat rayon dan serat spandex.

Pada awalnya, MISLA ingin mengeluarkan produk basic series dengan bahan yang lebih halus dan kualitas yang lebih bagus dibanding produk basic yang ada dipasaran saat ini. Setelah mempelajari berbagai macam karakteristik serat, MISLA menginginkan bahan tersebut berkarakteristik Rayon dan bisa meregang. Pilihan jatuh kepada Bahan dengan jenis Rayon Spandex karena karakteristik dari Serat Rayon dan Serat Spandex yang sangat luar biasa. Setelah survey di banyak toko kain di tanah abang, cipadu, dan mayestik, MISLA memilih bahan Rayon Spandex jenis premium/super yang memiliki komposisi serat Rayon 95% dan serat Spandex 5%. Iya, Spandex 5% sudah lebih dari cukup untuk estimasi peregangan yang dibutuhkan dari produk MISLA ini.

Setiap produk dengan kualitas yang bagus pasti membutuhkan perawatan yang lebih extra ordinary dibanding produk biasa. Karena bahan yang digunakan sangat halus, perawatan bahan ini berbeda dari bahan biasa agar lebih tahan lama dan tetap nyaman digunakan. Berikut tips perawatan pakaian berbahan rayon terutama rayon spandex yang diintisarikan How to Wash Rayon | eHow dan How to Care for Rayon and Spandex Clothes | eHow sbb:
a. Sebaiknya pakaian dibersihkan dengan dry clean saja.
b. Kalaupun dicuci sebaiknya menggunakan tangan (Jika terpaksa, bisa pakai mesin cuci asal menggunakan air dingin dan tipe pencucian yang paling lembut atau kering)
c. Tangani dengan hati hati, jangan meremas terlalu kuat apalagi menyikatnya. Jangan meremas atau memutar bersamaan dengan sekelompok bahan lain apalagi bahan yang kasar seperti denim.
d. Rayon Spandex tidak boleh ditempatkan dalam pengering. Bahan ini akan kehilangan kekuatannya untuk meregang dan mengecil setelah dicuci dan ditempatkan dalam pengering karena pengering sifatnya menarik dan menjatuhkan bahan berulang kali.
e. Jika menggunakan bahan pemutih saat membersihkan rayon, itu harus non-klorin karena karakteristik bahan yang berpori (permeable) dapat dipengaruhi oleh pemutih dan menghasilkan sedikit perubahan warna.
f. Karena sifat rayon yang bernapas (breathable), maka akan cepat kering sendiri.
g. Kalaupun ingin dijemur, usahakan tidak terkena sinar matahari langsung.
h. Untuk penjemuran bisa digantung pada gantungan plastik atau gantungan kering yang empuk. Gantungan kawat akan meninggalkan bintik-bintik karat pada bahan. Gantungan yang keras bisa membuat baju kehilangan bentuknya, sebaiknya dikeringkan dengan datar.
i. Pengeringan terbaik adalah mengunakan rak pengering.
j. Kain rayon tidak mudah keriput, tetapi dapat juga disetrika dengan tingkat panas yang rendah dan dari sisi bagian dalam saja.
k. Jika harus menyetrika di sisi luar, sebaiknya tutupi dulu dengan kain lain sehingga rayon sisi luar tidak bersentuhan langsung dengan setrika.

Demikian tips perawatan pakaian dengan bahan Rayon/Rayon Spandex, semoga informasinya bermanfaat dan membuat kita lebih peduli terhadap pakaian yang kita miliki.

Serat Spandex

Filed under: Fashion — kometzone @ 1:08 pm

Melanjutkan lagi tulisan sebelumnya mengenai “Mengenal kain“ dan “Bahan Rayon (Rayon Fabric)”, berikut aku akan membahas salah satu jenis serat kain lainnya yaitu Spandex.

Menurut Wikipedia, Spandex atau elastane adalah serat sintetis yang dikenal sangat elastis. Serat spandex ini kuat, tapi kurang tahan lama dibandingkan pesaing utama yang non-sintetis yaitu natural latex. Serat Spandex adalah kopolimer poliuretan-polyurea yang diciptakan pada tahun 1959 oleh kimiawan CL Sandquist dan Joseph Shivers di DuPont Benger Laboratory di Waynesboro, Virginia. Ketika pertama kali diperkenalkan, spandex merevolusi berbagai bidang industri pakaian.

Menurut Teonline, Spandex ini ringan, lembut, kuat dan sangat elastis. Bahkan, serat Spandex dikembangkan sebagai alternatif untuk karet namun memiliki kualitas yang lebih baik daripada itu. Nama Lycra juga telah datang untuk menjadi sinonim dari Spandex. Lycra adalah merek dagang yang sangat populer sehingga semua jenis spandex disebut sebagai Lycra. Karena daya tahan dan stretchability, Spandex banyak digunakan untuk membuat pakaian olahraga dan pakaian kerja, khususnya untuk pekerja pabrik. Pakaian dari bahan ini seperti kulit kedua bagi pekerja yang terlibat dalam pekerjaan beresiko seperi operator mesin.

Karakteristik Spandex

Karakteristik paling signifikan dari Spandex adalah stretchability (kemampuan merentang/melonggaar) nya. Spandex ini dapat ditarik menjadi panjang dan besar dan kemudian dapat pulih dengan cepat ke bentuk aslinya. Spandex ini kenyataannya dapat ditarik ke hampir 500% dari panjangnya. Spandex ini ringan, halus, lembut dan lebih tahan lama dan memiliki kemampuan retractive (daya tarik/melar) lebih baik dari karet. Dengan demikian, ketika Spandex digunakan untuk membuat pakaian apapun, pakaian ini menjadi paling cocok, nyaman dan juga mencegah pengenduran dari garmen. Spandex ini juga heat-settable yang berarti memiliki kemampuan untuk berubah dari kain yang berkerut menjadi kain yang datar, atau kain datar menjadi bentuk bulat permanen. Serat Spandex dapat melawan kerusakan akibat dari minyak tubuh, keringat, lotion atau deterjen. Kain ini juga tahan abrasi.

Karakteristik Spandex diatas dan karakteristik Rayon yang dijelaskan pada Bahan Rayon inilah yang membuat MISLA memutuskan untuk menggunakan bahan blended berupa rayon spandex untuk MISLA Basic Series nya.

Bahan Rayon (Rayon Fabric)

Filed under: Fashion — kometzone @ 12:23 pm

Melanjutkan tulisan sebelumnya mengenai “Mengenal kain“, berikut aku akan membahas salah satu jenis serat kain yaitu rayon.

Rayon adalah kain sintetis pertama yang pernah dibuat. Bahan ini dikembangkan sebagai alternatif yang lebih murah untuk kain sutra, maka rayon juga dijuluki sutra buatan. Saat ini rayon lebih banyak diproduksi daripada kain sintetis lainnya.

Rayon dipatenkan pada tahun 1892 oleh ahli kimia Inggris Cross, Bevan, dan Beadle. Tapi penamaannya dibuat oleh Kenneth Lord, Senior yang memenangkan kompetisi untuk nama kain sutra buatan pada tahun 1924. Menurut Wikipedia, Rayon dibuat dari serat hasil regenerasi selulosa dari bubur kayu atau bahan tanaman. Serat yang dijadikan benang rayon berasal dari polimer organik, sehingga disebut serat semisintesis karena tidak bisa digolongkan sebagai serat sintetis atau serat alami yang sesungguhnya. Dalam industri tekstil, kain rayon dikenal dengan nama rayon viskosa atau sutra buatan. Kain ini biasanya terlihat berkilau dan tidak mudah kusut. Serat rayon memiliki unsur kimia karbon, hidrogen, dan oksigen. Asal-usul Rayon yang natural memberikan beberapa kesamaan dengan kain yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan, seperti katun dan linen.

Berikut akan dijelaskan karakteristik dari bahan rayon yang diterjemahkan dari Characteristics of Rayon Fabric | eHow

Karakteristik bahan rayon

1. Permeable (Berpori)
Karena serat rayon berpori maka mudah menyerap, setiap pewarna yang ditambahkan ke kain akan mudah ditampilkan. Rayon adalah bahan yang sangat lembut sehingga menjadi pilihan yang lebih disukai oleh mereka yang mencari pakaian yang nyaman. Materi yang bisa menyerap kelembaban dan bahkan lebih efisien daripada kapas. Hal ini memungkinkan keringat seseorang diserap oleh bahan dan menguap keluar di saat panas sehingga pemakainya merasa lebih dingin daripada jika memakai jenis bahan lainnya.

2. Breathable (Bernapas)
Serat tipis Rayon memiliki kemampuan untuk bernapas lebih dari kain lainnya, yang membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk desain pakaian olahraga dan sundresses yang diharapkan dapat memberikan kesejukan dan kenyamanan. Ini adalah kain ringan yang tidak melekat pada tubuh, melainkan memberi ruang nyaman yang memungkinkan udara dingin masuk ke dalam.

3. Flowing(Mengalir)
Rayon banyak digunakan untuk kemeja, pakaian, dan bahkan seprai dan gorden karena memiliki kualitas untuk drape flowingly and elegantly di atas tubuh seseorang atau batang tirai. Wanita menyukai mengenakan gaun atau rok rayon karena kain rayon tidak mengganggu dan tidak melekat pada tubuh.

4. Versatile (Serbaguna)
Bahan pakaian tidak selalu terbuat dari 100% rayon. Serat rayon sering digabungkan dengan serat jenis lain untuk membuat kain yang disebut Blended (lihat “Mengenal kain“). Rayon biasanya dicampur dengan kapas, wol, sutra, poliester, dan akrilik. Ketika dikombinasikan, produk akhir akan memiliki karakteristik berdasarkan kedua serat yang dicampur.

5. Flammable(Mudah Terbakar)
Setelah beberapa baju berbahan rayon terbakar pada tahun 1950, Departemen Perdagangan AS bereaksi dengan menciptakan UU Kain yang mudah terbakar. Hal ini mendorong perubahan dalam industri tekstil. Saat ini rayon jauh lebih aman untuk digunakan, karena bahan kimia yang ditambahkan membuatnya tidak mudah terbakar.

6. Delicate (Halus)
Pengguna harus menghindari goresan terhadap rayon, dan memeriksa setiap tag pakaian untuk instruksi pembersihan. Tag biasanya mengatakan “to dry clean only, hand wash or machine wash in cold water on delicate cycle, and line or flat dry”.

Karakteristik bahan seperti inilah yang membuat MISLA sering menggunakan bahan rayon untuk koleksi nya termasuk MISLA Basic Series yang menggunakan bahan Rayon Spandex.

May 8, 2013

Mengenal kain

Filed under: Fashion — kometzone @ 3:12 pm

Kali ini aku mo ngebahas kain atau bahan baju… hahaha… emang masalah buat elo? :p
Iya, pembahasan ini diterjemahkan dan diintisarikan dari e-book Understanding_Fabrics_Guide.

Apa itu kain?
Kata “tekstil” berasal dari bahasa Latin texere (untuk menenun). Ini berarti awalnya kain dibuat dari serat anyaman. Saat ini, seluruh produksi kain disebut “tekstil” termasuk kain yang diproduksi dengan felting, weaving, knitting, dan knotting.

Bagaimana kain dibuat?
Ada beberapa cara dalam proses pembuatan kain.

1. Felting
Felting adalah salah satu proses pembuatan kain tertua. Felting adalah kain non-woven yang diproduksi dengan proses anyaman, kondensasi dan menekan serat wol. Serat wol umumnya digunakan dalam proses pembuatan kain ini.
kain felting

2. Woven
Kain ini di buat dari hasil penyilangan dua benang dengan cara di dianyam. Bahan woven cirinya tidak dapat di tarik.
kain woven

3. Weaving
Weaving adalah metode produksi kain dengan 2 set cara tenun yang berbeda dari benang atau jalinan benang di sudut dalam membentuk kain. Benang-benang memanjang disebut warp dan benang cabangan untuk mengisi. Metode pengisian benang tersebut mempengaruhi karakteristik dari kain.
Plain WeaveSatin Weave
———Plain Weave————Satin Weave—
Type of weaving.
Ada 3 jenis tenun dasar yaitu: plain, twill, and satin. Ketiga jenis ini merupakan tenun biaxial atau tenun yang terbuat dari dua set benang. Sedangkan untuk variasi tenun lainnya merupakan kombinasi dari 3 jenis tenun dasar ini.
3.1 Plain Weave
Tenunan polos adalah yang paling sederhana dan paling murah. Sebuah benang berjalan di atas satu benang dan di bawah pada benang berikutnya.
3.2 Twill Weave
Dasar menenun kedua adalah tenunan kepar. Benang berjalan pada setiap 2 atau lebih benang secara regular sehingga menciptakan pola diagonal. Sebuah garis diagonal, juga disebut garis kepar atau wale terlihat di kain jadi. Kepar tahan lama dan juga drapes well. Hal ini membuat twills ideal untuk tirai serta pakaian. Blue jeans juga merupakan sebuah tenunan kepar yang terbuat dari kain yang disebut denim. Denim jeans biru dibuat dengan katun warp biru dan benang putih yang mengisinya.
3.3 Satin Weave
Dasar menenun ketiga adalah menenun satin. Setiap benang menyilang empat atau lebih pada benang lainnya sebelum jalan di bawah benang yang lainnya lagi. Jarak benang yang panjang biasa disebut “float”. Karena “float” yang panjang dan putarannnya rendah membuat tenunan satin terlihat datar, halus, dan berkilau. Tapi “float” yang panjang juga membuat kain rentan untuk tersangkut dan tertarik.
3.4 Triaxial Weave
Tenunan yang lebih kompleks adalah menenun triaxial. Di sini, benang berjalan dalam tiga arah. Selain warp dan pakan, set ketiga disebut whug. Whug dapat dianggap sebagai kumpulan benang kedua, yang memperkuat kain. Tenun triaxial stabil di segala penjuru, dan digunakan untuk produk industri seperti balon dan layar.

4. Knitting
Kebanyakan kain di tenun, tetapi kain rajutan juga umum. Knitting adalah menyambung atau mempautkan benang sehingga membentuk kain. Dalam tenun, benang selalu lurus, berjalan sejajar baik memanjang (warp threads) atau melintang (weft threads). Sebaliknya, benang dalam kain rajutan mengikuti jalan yang berkelok-kelok, membentuk loop simetris antara benang diatas dan dibawahnya. Loop yang berkelok-kelok ini dapat dengan mudah ditarik dalam arah yang berbeda sehingga kain rajutan lebih elastisitas daripada kain woven. Tergantung pada benang dan pola rajutan, pakaian rajutan dapat meregang sebesar 500%.
Rajutan

5. Finishing
Kain hasil tenun masih belum selesai. Kain tenunan atau rajutan yang belum selesai disebut gray goods. Selama proses manufaktur, perekat mungkin ditambahkan ke kain, atau kain mungkin datang dengan minyak dan kotoran. Oleh karena itu, semua barang gray goods harus terlebih dahulu dibersihkan. Setelah dibersihkan, kain dilewatkan pada dua piringan panas untuk menghilangkan ujung serat yang mencuat dari permukaan. Terkadang Fluorescent whitening compounds atau yang biasa disebut optical brighteners mungkin ditambahkan pada kain ketika proses bleaching kurang efektif.
Proses Mercerized bisa digunakan untuk finishing katun, linen, atau rayon. Proses ini memperlakukan kain dengan alkali untuk meningkatkan kilau dan kelembutan, memperkuat kain, dan meningkatkan kemampuannya untuk menerima pewarnaan.
Type of Finishing
5.1 Dying
Yang paling umum adalah menambahkan warna dengan cara pencelupan. Proses penyelupan dilakukan pada kain menggunakan air panas, uap atau panas kering. Metode ini ditentukan berdasarkan serat, berat, pewarnaan,
dan hasil yang diinginkan. Proses penyelupan ada tiga metode: memutar kain melalui pewarna, memutar pewarna disekitar kain, atau melakukan keduanya bersama-sama.
5.2 Printing
Desain corak dicetak pada kain seperti mencetak pada kertas. Beberapa proses finishing diterapkan untuk mencegah kerutan atau membuat kain tahan noda. Kebanyakan proses finishing bertujuan untuk estetika ,ada juga yang dipoles untuk membuat kain mengkilap. Selain itu ada juga yang berfungsi mengubah tekstur kain. Proses ini menggunakan banyak jarum kecil yang bertujuan meningkatkan permukaan kain dan menciptakan tumpukan tinggi yang memberikan efek permukaan tiga dimensi pada kain. Finishing juga bisa mempengaruhi rasa kain saat di pegang. Seperti Denim stonewashed yang diguling-guling dengan batu apung atau abrasive material lainnya. Akhirnya, semua kain dikeringkan, diperiksa, dan kemudian siap dipasarkan.

6. Blended
Kemungkinan besar kita pernah melihat model seperti ini pada pakaian kita yang menunjukkan campuran serat. Mengapa dicampur? Ada beberapa alasan termasuk kinerja, teksture, dan warna. Kinerja kain mengacu pada kualitas seperti daya tahan, ketahanan terhadap abrasi, dan serap. Ketika nilon atau polyester dicampur dengan kapas atau wol, ini akan meningkatkan daya tahan kain dan juga menjaga penampilan serat alami. Produsen juga dapat mengontrol serat kain dengan memadukan mereka bersama-sama. kain yang dicampur berfungsi untuk menciptakan tekstur yang diinginkan. Sebagai contoh, sejumlah kecil rayon dapat dicampur dengan kapas untuk memberikan kemilau kain dan menambah kelembutan.

Yah begitulah kain, mudah dipelajari tapi tetap sulit untuk dikenali apalagi untuk menentukan mana yang terbaik. Tapi semua kembali lagi pada kebutuhan dan kecocokannya. (*Lha ini ngomong kain apa jodoh ya?)

May 3, 2013

Branding

Filed under: Fashion — kometzone @ 5:18 pm

Kata kata ini selalu keluar dari mulut istri kalau sedang diskusi tentang usaha kecil kecilan yang sedang dirintisnya. Eneg juga mendengar kata-kata ini karena masih ga bisa terima dengan beberapa cara atau jalur yang ditempuh istri dan teman seperjuangannya mengenai “how to branding your product?”. Hal ini membuatku ingin lebih tahu mengenai apa itu branding. Sepintas googling, ditemui banyak artikel yang mendefinisikan dalam perspektif yang berbeda. Menurutku, e-books dari Woody G. Kim ini cukup membuatku sedikit tahu. Berikut aku coba simpulkan dari e-books tsb.

Brand Equity meliputi 4 hal:
1. Perceived quality
Persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
2. Brand awareness
Pengakuan dan pengingatan dari sebuah merek dan pembedaan dari merek yang lain yang ada di lapangan. Artinya membuat konsumen untuk mengingat suatu brand karena berbeda bila dibandingkan dengan brand lainnya.
3. Brand associations
Asosiasi ini tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan. Keterikatan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya.
4. Brand loyalty
Merupakan ukuran kesetiaan seorang pelanggan pada sebuah merek.

Demikian seklumit dariku, mudah-mudahan kedepannya terbuka sumur pengetahuan lebih lebar untuk menimba ilmu lebih dalam.

Wassalam.

April 8, 2011

Keberagaman

Filed under: Renungan — kometzone @ 2:22 pm

Kemarin aku diajakin istri nonton film “tanda tanya” by Hanung Bramantyo. Film tentang keberagaman dan toleransi di daerah Pasar Baru, Semarang. Mengangkat kisah nyata di lingkungan yang terdiri dari beberapa keluarga yang berbeda agama namun berdampingan dengan baik. Dari film ini aku jadi teringat tulisan-tulisan dari KH. A. Mustofa Bisri, KH. Abdurrahman Wahid, dan Mario Teguh.

Tulisan KH. A. Mustofa Bisri berjudul “Umat dan Perbedaan” yang di ikhtisarkan sbb:
Sejarah berulang, seiring perjalanan waktu dan berkembangnya jumlah manusia, semakin lama manusia pun kembali banyak yang lupa dan mengabaikan ketentuan-ketentuan Ilahi yang diajarkan melalui nabi-nabi nya. Ketentuan-ketentuan Ilahi yang dibawa nabi-nabi itulah kiranya yang kita istilahkan sebagai agama. Dari sisi lain, ternyata sesuai kehendak Allah, manusia tidak pernah lagi dapat menjadi umat yang satu dan memang tidak dikehendaki demikian. Seandainya Allah menghendaki niscaya dengan mudah manusia akan menjadi satu umat seperti semula.

(Q. 5: 48) “Seandainya Allah menghendaki pasti (dapat dengan mudah) ia menjadikan kamu umat yang satu; tapi Ia hendak menguji kalian tentang apa yang telah Ia berikan kepada kalian, maka berlombalah mencapai kebaikan-kebaikan. Hanya kepada Allahlah tempat kembali kalian semua, lalu Ia menceritakan mengenai apa yang pernah kalian perselisihkan.” (Baca juga misalnya, Q. 11: 118; Q. 16: 93; Q. 42: 8).

Sebenarnya, Allah sudah berkali-kali “menegur” dan “mengingatkan” kita tentang kefitrian perbedaan itu; misalnya dengan hampir selalu terjadi perbedaan dalam penetapan Idul Fitri, dengan banyaknya partai dan selalu munculnya ormas-ormas baru yang nota bene dari kelompok yang sama secara ideologi. Bahkan, kalau kita “cerdas”, sebenarnya Tuhan sudah pernah “memberi pelajaran” yang dahsyat tentang kefitrian perbedaan ini, yaitu saat menganugerahi bangsa ini dengan imam atau presiden Gus Dur yang begitu kontroversial. Padahal, sejak semula bangsa ini mempunyai semboyan Bhinika Tunggal Ika yang menyiratkan kemajemukan dan kesadaran tentang kefitrian perbedaan. Nah, kini saatnya kita “belajar” kembali tentang kefitrian perbedaan itu.

Tulisan KH. Abdurrahman Wahid berjudul “Lain Jaman, Lain Pendekatan” yang di ikhtisarkan sbb:
Kita harus saling mengingatkan, bahwa kita memiliki kewajiban agar apapun perbedaan pendirian kita, kita harus hidup bersama dalam satu ikatan. Bahwa perbedaan demi perbedaan yang ada, seharusnya mendorong munculnya sikap yang arif bijaksana, bukannya sikap yang membuat hubungan yang ada menjadi semakin buruk. Memang pada akhir-akhir ini kita melihat bahwa di lingkungan gerakan-gerakan Islam mulai muncul ‘hal-hal tidak sedap’, seperti munculnya sikap lebih keras di kalangan kaum muslimin, untuk memunculkan ‘kelebihan’ ajaran-ajaran agama Islam di atas berbagai ajaran agama-agama lain. Sebenarnya untuk memenuhi ‘kebutuhan’ akan hal itu, justru diperlukan kearifan untuk menahan diri di kalangan para pemimpin Islam sendiri. Penting memahami rumusan ajaran Islam yang sebenarnya, yaitu “Telah Ku-ciptakan kalian sebagai lelaki dan perempuan, dan Ku-jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku bangsa, untuk saling mengenal” (Inna khalaqnakum min dzakarin wa untsa wa ja’alnakum syu’uban wa qabaila li ta’arafu). Dan sikap dasar dari ketentuan Tuhan itu adalah “Dan berpeganglah kepada tali Allah secara keseluruhan, dan jangan terpecah-belah” (wa’tashimubi habli Allah jami’an wa la tafarraqu).

Sikap dasar ini juga merupakan antisipasi terhadap kenyataan akan masa depan agama Islam dan kaum muslimin, seperti telah terbukti dewasa ini yaitu Islam merupakan agama besar, tanpa mengecilkan agama-agama lain. Sikap-sikap keras yang kita lihat masih ada di kalangan kaum muslimin mudah-mudahan akan hilang melalui pendidikan yang lebih baik dan komunikasi yang lebih intens.

Tulisan KH. A. Mustofa Bisri berjudul “Dakwah itu..” yang di ikhtisarkan sbb:
Saya membayangkan, seandainya para Wali Sanga berdakwah tetapi tidak sesuai dengan tuntunan Quran dan Rasulullah, kira-kira apa saya akan mengenal dan mengikuti jalan Allah serta menikmati ajaran Islam yang mulia seperti sekarang ini? Bahkan, umat Islam di negeri kita apakah akan menjadi mayoritas seperti sekarang ini? Alhamdulillah, para dai pendahulu itu -tidak seperti banyak kalangan Islam sekarang ini- begitu sabar, telaten, dan bijaksana dalam berdakwah, mengikuti tuntunan Quran dan Rasulullah SAW. Saya membayangkan, seandainya para wali itu seperti banyak pengajak Islam masa kini yang tidak sabaran dan suka main gasak dan sikat, pastilah kita yang hidup sekarang ini masih belum mengenal Islam, apalagi Allah. Untunglah, yang ditiru para wali itu bukan tokoh-tokoh dunia yang tertindas dan *kaku ati* melihat kezaliman pihak lain yang kuat, tetapi konsisten mengikuti jejak Rasulullah SAW yang arif bijaksana.

Sesuai teladan Rasulullah SAW, mereka mengajak ke jalan Allah dengan bijaksana (bil-hikmah), menasihati dengan baik (bil-mauizhatil hasanah). Bila perlu berbantah, mereka melakukan dengan cara yang lebih baik lagi (billatie hiya ahsan). Bil-hikmah artinya melaksanakan dengan kelembutan dan memperhatikan siapa yang diajak, kemudian menyesuaikan ajakannya dengan kondisi yang diajaknya itu. Bahkan, Allah sendiri ketika mengutus Nabi Musa dan Nabi Harun mendakwahi Firaun -yang tidak hanya kafir, tapi malah mengaku Tuhan- mewanti-wanti, “Waquulaalahu qaulan layyinan..” (Q. 20: 44) “Berbicaralah kalian berdua kepadanya (Firaun) dengan perkataan yang lemah-lembut“. Idealnya, orang yang mengajak orang lain, sebelumnya sudah mengajak dirinya sendiri. Orang yang mengajak ke agama kasih sayang, tetapi dia sendiri penuh kebencian, tentu saja aneh. (Anehnya, yang bersangkutan sendiri banyak yang justru tidak merasa aneh).

Tulisan dari hasil interview sufinews.com dengan Mario Teguh yang di ikhtisarkan sbb:
Dalam menjalankan tugas (baik sebagai pembicara publik maupun motivator) saya (Mario Teguh; red) menghindari komponen-komponen komunikasi yang terlalu mengindikasikan agama Islam secara formal atau verbal. Buat saya, ketika kita betul-betul dengan sadar sesadarnya mengatakan “ya !” terhadap keberadaan dan keesaan Allah (laa ilaaha illallaah; red) kita tak perlu repot-repot lagi memikirkan label-label formal ketuhanan. Pokoknya terus berlaku jujur, menjaga kerahasiaan klien, menganjurkan yang baik, menghindarkan perilaku, sikap dan pikiran buruk, saya rasa ini semua pilihan orang-orang beriman. Islam itu agama rahmat untuk semesta alam. Maksudnya jadi orang Islam mbok yang betul-betul memayungi (pemeluk) agama-agama lain. Agama kita itu sebagai agama terakhir dan penyempurna bagi agama-agama sebelumnya. Agama kita puncak kesempurnaan agama. Dan karenanya kita harus tampil sebagai pembawa berita bagi semua. Kita tidak perlu mengunggul-unggulkan agama kita yang memang sudah unggul dihadapan saudara-saudara kita yang tidak seagama dengan kita. Bagaimana Islam bisa dinilai baik kalau kita selaku muslim lalu merendahkan agama (dan pemeluk) agama lain. Tuhan memberi kebebasan manusia untuk memilih diantara ketidaksamaan itu. Saya tidak akan mengatakan bahwa perbedaan itu rahmat, tapi saya akan menunjukkan Windows Operating System yang dikeluarkan Microsoft. Masih ada kan orang yang masih menggunakan Windows 95? Masih ada juga kan orang yang menggunakan Windows 98 atau Windows 2000? (* note: Aku sendiri masih make Windows XP, padahal sekarang sudah ada Windows 7). Begitu juga dengan agama-agama Tuhan, ada versi-versi yang sesuai untuk zamannya, untuk kelengkapan fikiran di zaman itu dan disana ada jenis kemampuan masing-masing orang dalam menyikapinya. Alangkah indahnya kalau semua orang Islam ketika bicara dapat diterima semua pemeluk agama lain.

Berdasarkan pengalaman, pernah beberapa peserta saya mengklaim materi yang baru saja selesai saya sampaikan menurut sudut pandang keyakinan agama mereka. Seorang peserta yang beragama Kristiani mengatakan bahwa materi saya ada juga di ajarkan dalam Injil. Peserta lain yang beragama Islam mengaku bahwa materi yang saya sampaikan ada di Al-Quran surat al-Maidah. Peserta yang Budha menganggap bahwa materi saya itu penerapan dari Dharma-dharma Budha. Saya hanya mengembalikan semua apresiasi itu kepada-Nya. Masih banyak orang yang salah faham terhadap Islam. Ada satu pengalaman yang mengherankan sekaligus membuat saya prihatin.

Dalam satu seminar di acara coffee break isteri saya didatangi salah seorang peserta penganut agama Kristen yang taat. Masih kepada isteri saya, orang itu memberi komentar bahwa saya menerapkan ajaran Injil dengan baik. Lalu dengan lembut, penuh kehati-hatian, isteri saya memberitahu bahwa saya seorang muslim. Sontak orang itu terperanjat saat mengetahui bahwa saya seorang muslim. Yang membuat isteri saya (dan kemudian juga saya) prihatin adalah ucapannya, “Loh, koq ada ya orang Islam yang baik macam Pak Mario?” Saya pun terkekeh mendengarnya. Nah ini kritik dan sekaligus menjadi tugas kita semua untuk memperbaiki citra Islam.

Kesimpulan

Apa yang di ikhtisar diatas hanyalah sebagian kecil masalah keberagaman, tetapi secara pribadi aku mencoba mengerti bahwa perbedaan itu kehendak Allah. Keberagaman itu perlu, karena dengan “beragam” kita dituntut untuk selalu belajar dan mencari tahu kebenaran sehingga didapat keyakinan yang hakiki. Perbedaan itu bukan alasan untuk berselisih, walaupun pada dasarnya “Manusia itu tidak menyukai perbedaan dan bahkan menggangap orang yang berbeda dari dirinya adalah musuh (orang yang salah)”. Mengajak ataupun merespon ajakan dengan sikap keras bukan jalan yang dianjurkan. Di Indonesia, kaum muslim ditakdirkan oleh Allah untuk hidup bersama-sama dengan orang yang berkeyakinan lain. So, apakah kejadian di Negara kita belakangan ini bisa dianggap sebagai politik adu domba bangsa lain yang berarti perjajahan terselubung? Waspadalah… Waspadalah…

July 23, 2009

Arti Peringatan

Filed under: Renungan — kometzone @ 2:48 pm

Kata peringatan diambil daripada perayaan karena lebih bersifat sederhana dan jauh dari sifat glamour dan mewah (menurut aku).  Tulisan ini diturunkan berkenaan dengan renungan diriku dalam masa penyusunan video sebagai kado ulang tahun nya (Happy Birthday Ola).

“Dan kelak, yang paling penting, bukan berapa lama tahun yang kamu lewati. Tetapi, bagaimana kamu menjalani kehidupanmu sepanjang tahun – tahun tersebut.” — Abraham Lincoln

Tradisi memperingati hari ulang tahun bebas dilakukan siapa saja karena hari tersebut dianggap bersejarah dalam hidup kita. Setiap tahun biasanya dirayakan dengan berbagai macam cara tergantung sifat dan keinginan masing – masing. Makna apa yang sesungguhnya diambil dalam setiap ulang tahun yang diperingati? Yang pasti, dengan bertambahnya umur maka usia berkurang dan makin mendekat kepada kematian.

Dalam suatu acara seminar, salah seorang politisi Partai Golkar,  Yusuf Sukardi, menjelaskan lima arti penting dalam memperingati hal yang bersejarah dalam kehidupan kita.
Pertama, peringatan harus merupakan cermin atau neraca perjalanan kehidupan. Artinya, dengan peringatan itu, kita dapat mengambil hikmah atas segala hal yang kita perbuat di masa yang telah lalu.
Kedua, sebagai pembangkit motivasi. Suatu peringatan harus dapat memotivasi agar berbuat lebih baik dan lebih baik lagi, serta tidak terjebak pada kesulitan yang terjadi di masa lampau.
Ketiga, sebagai alat untuk melakukan introspeksi diri.
Keempat, suatu peringatan harus dapat dijadikan titik awal penyusunan rencana selanjutnya yang lebih baik.
Dan terakhir, yang paling penting, yaitu memaknai kehidupan hari esok yang lebih baik.

Seandainya kita mau memaknai hidup ini dengan lebih baik, tentu saja kita bisa merasa bahwa waktu yang diberikan kepada kita dirasakan pendek sehingga kita berusaha untuk selalu terus berbuat baik.

May 30, 2009

Sikap Mengalah

Filed under: Curhat — kometzone @ 9:48 pm

Malam ini seperti biasa saya menelponya lagi, berharap dia sudah tidak marah lagi. Alhamdulillah, dugaan saya benar, ternyata dia sudah baikan lagi.  Obrolan mulai bergulir seperti biasa, tapi dasar lagi PMS kalee, sensinya berlebihan… ketawa bahagia saya diartikannya mungkin sebagai hinaan.
What the hell with my laugh? Is there any mistake? Nonono…  It is just showing that what you are doing for make her happy sometimes will be accepted by her differently.
Yah akhirnya dia marah lagi, seketika itu juga dia menutup telpon dan saya hanya bisa terbengong, menghela napas dan berighstifar seraya sadar bahwa Allah menguji kembali kesabaran dan kedewasaan saya dalam menghadapinya. Sikap mengalah, itulah kuncinya.
Sikap mengalah memang bukanlah sikap yang populer untuk kehidupan kita ini. Justru orang yang mengalah sering dianggap lemah, dianggap sebagai posisi yang diinjak, atau orang yang merugi. Kecenderungan ini mengakibatkan sikap tidak mau mengalah.

Ada beberapa penyebab kita tidak mau mengalah, yaitu:
1. Merasa lebih tahu
Sifat dasar pengetahuan adalah sombong. Pengetahuan sejati bukanlah pengetahuan yang bersifat intelektual atau pengetahuan yang bersifat kognitif (dalam pikiran kita). Orang yang berpengetahuan adalah orang yang Mengerti dan Bijaksana.
2. Merasa berhak
Berhak tidak sakit hati, berhak atas pemahaman kita, dan berhak atas yang lainya. Sebenarnya hak-hak yang paling baik adalah melepaskan hak pribadi untuk kemaslahatan kita bersama.
3. Merasa paling benar
Merasa diri paling benar mengakibatkan kita sangat sulit untuk mengalah, walau kita tahu sebenarnya kita adalah salah.

Sikap saling menyalahkan dan pemaksaan kehendak hanya akan mengakibatkan sakit hati pada kedua belah pihak. Jalan keluar yang rasional dan manusiawi dari perbedaan pendapat atau keinginan justru adalah sikap “mengalah dalam pengertian yang benar”.  Artinya, tidak memaksakan kehendak atau kesukaan diri sendiri, tetapi membiarkan diri mengikuti kehendak orang lain, demi terjadinya perubahan-perubahan rasional dan manusiawi (perbaikan-perbaikan) dalam diri sendiri maupun diri orang lain. Langkah ini memungkinkan terjembataninya perbedaan-perbedaan di antara mereka yang berbeda.
Mengalah juga merupakan pilihan sikap yang dewasa dan bijaksana. Dengan merendahkan hati dan mengalah, mencoba menepis keegoisan dan rasa direndahkan, atau bahkan melepas harga diri tak jarang merupakan jawaban dari rentetan kegalauan dan gejolak hati yang ingin selalu dimenangkan. Saya mencoba berbicara sejenak dengan hati nurani. Apa ruginya sih mengalah? toh hasilnya adalah perdamaian bukan?

“mengalah bukan berarti kalah”

Next Page »

Create a free website or blog at WordPress.com.